Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mengatakan industri masih sulit menolak premi dari industri yang disebut merusak lingkungan dan tidak 'hijau'.
Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mengatakan saat ini justru untuk memastikan agar kerusakan lingkungan tidak semakin parah asuransi hadir dengan menerbitkan pertanggungan jika terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
"Kami menjamin korporasi kalau mereka melakukan kerusakan yang tidak sengaja," kata Julian di sela rangkaian ulang tahun Allianz di Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Selain itu, kata Julian, asuransi juga menjamin produk-produk agrikultur yang didalamnya termasuk perlindungan terhadap perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen.
Julian mengatakan industri asuransi Indonesia belum masuk pada pembahasan ekonomi hijau untuk memastikan perubahan iklim dapat ditekan. Dia mengatakan untuk produk yang ramah lingkungan risiko yang terkandung justru rendah sehingga nilai premi juga relatif murah.
"Green economy itu sebaiknya berupa policy bagaimana negara melakukan itu," katanya.
Silverius Oscar Unggul, koordinator program Community Logging Telapak, Organisasi Masyarakat yang berfokus pada proses sertifikasi asal kayu mengatakan green ekonomi harus dilihat mengawinkan investasi dengan keberlanjutan lingkungan.
Dia mengatakan seharusnya lembaga keuangan termasuk di dalamnya perusahaan asuransi memberi dukungan kepada masyarakat agar sejahtera dengan tetap memelihara lingkungannya.
"Investasi dan lingkungan pada titik ini dapat dilakukan dengan melakukan pendataan dan sertifikasi asal kayu," katanya.
Joachim Wessling, Country manager and president directorAllianz Indonesia mengatakan bisnis asuransi tidak terkait langsung dengan penyelamatan lingkungan. Dia mengatakan sebagai korporasi pihaknya hanya dapat melakukan dukungan seperti melakukan penghematan bahan bakar dengan melakukan rapat secara virtual, menerbitkan premi secara elektronik hingga tanggung jawab sosial agar lingkungan tidak semakin memburuk.
Dia mengatakan perusahaannya juga terlibat dalam sejumlah penelitian dan gerakan untuk energi alternatif serta ruang kantor yang lebih ramah lingkungan.
Sumber: Bisnis Indonesia
0 Response to "Perubahan Iklim, Asuransi Belum Memungkinkan Tolak Premi"
Posting Komentar